Selamat datang di SEJARAH KOTA PALEMBANG, web site ini
khuhus buat masyarakat Indonesia. Disini kamu dapat mengetahui tentang kota
palembang dimasa lalu sampai sekarang ini, tentang kerajaan
Sriwijaya,kesultanan-kesultanan Palembang Darussalam, wisata masyarakat
palembang dan lain-lainnya.
Asal dari kata Palembang, ada yang mengatakan dari ngelimbang
emas(mengayak emas). Ini tidak tepat karena sungai musi bukan mengandung emas.
Pendapat lain asal katanya adalah lembang dan dihubungkan dengan daerah
lembang, di bandung letaknya lebih rendah. Orang Arab menyebutnya Fa-lim-ban
sampai sekarang, orang Palembang sendiri Palembang. Pendapat lain asal kata
palembang dibagi 2, kata pa-arti nya tempat sedangkan lembang artinya air
mengembang, mengambang atau rawa-rawa jadi kata. Palembang adalah tempat
rawa-rawa.
Kota Palembang merupakan kota
tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti
Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang
berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan
Benua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang.Menurut
topografinya. kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air
tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan.
Fa-Hien adalah seorang Bhiksu Cina datang menuntut ilmu di Bumi
Sriwijaya dan kemudian menjadi peneliti mencatat dalam kunjungannya di ibu kota
kedatukan pada tahun 414 M. Ada juga catatan China pada tahun 562 datang di
china utusan dari Kan-to'-li.Diperoleh keterangan bahwa Kan-to'-li adalah
Palembang.
Pada tahun 671, seorang pendeta Budha China mengunjungi kota
Chin-li--p'i-shih, yang terletak disemenanjung malaysia sekarang dia
memepekirakan Chin-li adalah
"Sri" dan p'i-shih adalah "wijaya", kota itu adalah
Palembang sekarang.
Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa Kerajaan Sriwijaya
sudah ada pada abad ke-4. Prasasti ini menyebutkan bahwa pada 683 seorang raja
besar datang di kota Palembang(Bukit Siguntang)sekarang, dan mendirikan kerajaan,
sama yaitu Sriwijaya sayang tidak di sebut raja itu dari mana asal nya.
Raja nya bernama Dapunta Hiyang Siddharyatra.Ditahun 683, Sriwijaya identik
dengan Palembang.
Berdasarkan peninggalan-peninggalan diatas, keberadaan Sriwijaya
terdapat dibeberapa tempat dan negara sekarang. Misalnya, candi jawa tengah,
candi jambi Prasasti Malaysia Angkor Wat dari negara indocina. Dan di
simpulkan oleh ahli sejarawan, bahwasannya kerajaan Sriwijaya berpindah-pindah
tempat, sesuai dengan kondisi dan situasi.
Orang
tua-tua di Palembang menyebutnya kerajaan Sriwijaya sebagai Kedatukan
Sriwijaya. ini sebutan PENGHORMATAN kepada Raja yang agung atau yang dituakan.
kerajaan Sriwijaya ini memang khas, Kedatukan Sriwijaya menandai
diawalinya sejarah tercatat di indonesia (sebelumnya belum ada yang tercatat
atau bertarikh, sriwijaya sebagai negara maritim, Sriwijaya adalah kerajaan
Komersial yang mensuplai komoditas asil bumi penting terutama untuk china.
Sriwijaya adalah pencipta "building boom" (masa
marak pembagunan) selama kira-kira dua abad(730-830) dengan mendirikan sejumlah
candi dan bangunan lainnya lainnya di pulau jawa. Sriwijaya pusat ilmu
pengetahuan agama Budha Mahayana dijaman dahulu.Agama resmi negara agama Budha
Mahayana dan Sriwijaya itu kerajaan melayu. Bahasa resmi Sriwijaya adalah
Melayu Kuno, menggunakan huruf Palawa, Datuk (Raja) Sriwijaya berasal dari
Srilangka, dinasti Shaile.
Kerajaan Sriwijaya mampu membangun sebuah candi-candi
seperi, Candi Kalasan, Candi Sari, candi Borobudur (Ilustrasi Kehidupan sang
Budha terdapat pada relief candi ini, Terdapat 504 Patung Budha sebesar besar
Manusia, Candi Mendut, Candi Prambanan.
Sebuah negara Maritim gagah dan berkuasa biasanya terletak
dipinggir laut yang dapat mengatur keamanan lalu lintas laut di daerah itu,
dengan kewibawaan yang melekat pada negara tersebut. Asal kata Maritim adalah mare,
(bahasa latin yang beaerti laut). Letak ibu kota Sriwijaya di pinggir sungai
tapi tetap menguasai perdagangan jalur laut tersebut.
Datuk Sriwijaya Dipunta Hiyang Sri Jayanaga, dikenal oleh kawan dan
lawan "King Of the Mountains and lord of the Isles" (Raja
Pegunungan dan yang Dipertemuan di Kepulauan). Daerah kekuasaan Sriwijaya
meliputi seluruh Sumatra dan Semenanjung Malaysia.
Puncak zaman keemasan Sriwijaya adalah sekitar abad ke-7,
karena benar-benar mengendalikan Selat Malaka, sumatera bagian Utara,
semenanjung Malaysia dan Jawa Barat. Salah satu Datuk Sriwijaya,
Balaputra Dewa pada abad ke-9 secara tetap manyantuni para bhiksu dan
universitas Nalandadi Bahar Selatan, india. Perlu dicatat bahwa agama Budha di
india Timur sudah hampir menghilang pada abad ke-13.
Atisha,
seorang Bhiksu asal india sebelum menyebarkan agama Budha Tantri di Tibet, juga
belajar di Palembang dari 1015-1027. Dia belajar pada guru Dharmapala.
Menurut Prasasti Besar Laiden, pada akhir abad ke-10, Sriwijaya mencapai puncak
kejayaan sebagai ilmu pengetahuan agama Budhah, pada masa Datuk Cudawanirwaman
dan anaknya Datuk Marawija yottunggawarman.
Kedatuka
Sriwijaya dalam Literatur Cina dikenal dengan nama :
1.
Cho-Li-fo-Che 4.
Fo-Shin
7.Kan-To'li = Palembang
2. San
-Fo-Thi
5. Cho-Jo-Kua
3. Chiya-Ta
6. Yin-Yai-Sheng-Lan
Dalam
Literatur Arab, Sriwijaya dikenal sebagai dengan nama :
1.Sribaza
2.Saribasah
3.Fa-lim-ban
Sebagai negara Melayu. Kedatukan Sriwijaya adalah pusat
Kesusastraan melayu tertua dikawasan sendiri.ini dibuktikan apa yang tertuang
dalam Prasasti Kedukan Bukit dan lain-lainnya Prasasti berbahasa resmi yaitu
Melayu Kuno berhuruf Palawa.
I-Tsing juga melaporkan terdapat sejumlah kira-kira 150.000
Mahasiswa termasuk dari manca negara yang belajar di Bumi Sriwijaya
setiap Mahasiswa luar yang menuntut ilmu diharuskan belajar
bahasa melayu(K'un'lun) dahulu.
Dibantu oleh empat orang sarjana dibawanya dari China daratan , I-Tsing
menulis karyanya dan dikirimkannya ke China Pada tahun 692 M. Dia
dapat mengarang dua buah buku sejara waktu itu. Datuk-datuk
Sriwijaya-Palembang Sejak(683M) :
Leluhur Palembang
Pada zaman Sriwijaya, bangsa-bangsa lain mengincar kedudukkannya
yang strategis kerajaan yang menguasai perniagaan perniagaan di daerah
penghubung negeri Barat dengan Timur Dekat (Cina) itu. Selaian letaknya yang
strategis, daerah ini menghasilkan komoditas penting, seperti lada, kopi, hasil
hutan misalnya rotan, kayu, gading gajah, dan cula badak.
Banyaknya ekspedisi yang menyerang melalui laut kerajaan
lain di Asia Selatan yang menyerang Sriwijaya, membawa pengaruh buruk
kepada kedatuk-an. Setelah diserang berkali-kali oleh Raja Cola dari India
kerajaan Sriwijaya mulai melemah.Setelah serangan pada 1023, pada 1025 diserang
lagi oleh raja Cola, datuk sriwijaya benar-benar kalah dan harta kerajaan di
rampas oleh raja Cola pulang kenegaranya. Berkuasalah bajak laut Cina setelah
Raja Cola pulang kenegaranya.Untuk sementara Ibu Kota Sriwijaya menjadai sarang
bajak laut yang memeras kapal-kapal niaga serta hasil bumi.
Sedikit demi sedikit, para bajak laut dapat dikalahkan dan
kewenanganya sebagai negara maritim pulih. Kerajaan di Jambi mencoba mengambil
tempat Kedatukan. Ini tidak berjalan lancar karena kerajaan melayu sendiri
adalah jajahan Majapahit. Sriwijaya kembali mengirim lagi utusan ke Cina pada
1028 yang datuknya waktu itu bernama Sridewa.
"The Wallet City of Palembang ". Pada 1023 Raja
Cola, India Muka, bernama Rajendra Coladewa (Kemenakan Datuk Sriwijaya sendiri)
dalam ekspedisi pertamanya menyerangan Sriwijaya, menceritakan bahwa Kota
Palembang mempunyai tiga lapis gapura (pintu masuk), indah ('permata
keindahan'), permai ('Harta keemasan') dan kuat ('pertahanan') pintu terakhir
ini juga dijuliki Widhya Dharma Terama.
Prasasti Tanjore (1030 M) menulis bahwa ibu kota Palembang
berpagar (walled capital city) Palembang tersebut dari batu bata dan
panjang pagar puluhan li. (10 li=3 mil=5 1/2
Kilometer). Kedatuk-an membuat tembok tinggi yang kekar dengan garis lingkaran
puluhan li mengelilingi ibu kotanya, "menurut prasasti
Tanjore.
Pada awal abad ke 12, dengan armada yang terdiri dari 150 kapal,
Kedatuk-an Sriwijaya menghancurkan kerajaan tersebut dan menghukumnya dengna
apa yang perna direbutnyadahulu, sekaligus takluk dengan penyerang.
Pada 1121, setelah ekspedisi yang telah berhasilitu, Kedatuk-an
membangun kembali pusat rekreasi di Danau Ranau, dekat Kenali disan
banyak terdapat patung Budha dalam sikap duduk.
Kedatuk-an Bukit dibawah
penguasa Demang Lebar Daun pada Abad 14 mempunyai anak bernama.
1. Wan Sundari
2. Puteri Kembang Dadar
Sedangkan Putri Rambut Selako adalah sanak famili dari Demang
Lebar Daun, Ratu Bagus Sekuning (ratu Bagus Panglaku) adalah pegawai Kraton
Palembang berasal dari Banten. Panglima Batu Api adalah Pengawal Raja Demang
Lebar Daun
Kedukan Bukit kedatangan tiga orang bersaudara dari daerah bawah
laut (Keturunan Iskandar Zulkarnaen dari Makedum (Masedonia) Timur
Tengah, sekitar Irak bernama :
1. Nila Utama
2. Nila Pahlawan (Sangsapurba)
3. Krisna Pandita
Kedatangan tiga orang ini membuat ladang yang digarap 2 orang
janda yanga bernama :
1. Wan Empu
2. Wan Malini
Menjadi ladang emas. Kemudian
dua orang pendatang ini yang bernama Nila Utama dan Krisna Pandita Akhirnya
masing-masing mengawini dua janda tersebut. Sedangkan Nila Pahlawan Mengawini
Putri Demang Lebar Daun bernama Wan Sundari.
Dari perkawinan dua bersaudar dengan dua janda, salah satu
mempunyai anak bernama Iskandar Alam ( Sigentar ALam). Nila Pahlawan
(Sangsapurba) dengan Wan Sundari yang akhirnya menurunkan keturunan menjadi
cikal bakal Raja-raja Melayu, baik dari pesisir Timur Sumatra Kepulauwan dan
semenanjung melayu dan Kalimantan Utara.
Datuk Pertama :
Dapunta Hiyang Siddyaharta dan Hiyang Jayanaga
Datuk Kedua :
Dewa Darma Putera
Datuk Ketiga :
Darmapara
Datuk Keempat : Lokita Warman
Datuk Kelima :
Sri Indrawarman
Datuk Keenam :
Wisnu Warma
Datuk Kedelapan :
Dara Nindra (Sri WiraWairi Mathana
Datuk Kesembilan : Balputradewa
Datuk Kesepuluh : CulaWani
Warman
Datuk Kesebelas : Mara
Wijayatunggawarman
Datuk - datuk lain belum diketahui
Pada
masa kejayaannya Kedatuk-an Sriwijaya mampu memebangun sebuah candi di jawa
tengah, masa itu terkenal dengan nama "Building boom" (masa
maraknya pembangunan Kedatukan).
Candi-candi yang dibangun
Kedatuk-an Sriwijaya dimasa pemarintahan di Yaouh Bumi (sekitar
730-860 M), dijawa tengah.candi itu adalah sebagai berikut :
Candi Sari, dekat candi Kalasan
didirikan oleh Datuk Sriwijaya di Yaoh Bumi, yaitu Sri sang Gerama Danam
Jaya atau Sri wira Wairi Mathana (Menurut prasastiKelurak).candi Mendut atau Candi Pawon.
Candi Prambanan dan 250 bagian-bagiannya.Disini bibangun pusat
Pemerintahan, sebagian terdapat di Di Hiyang(Dieng) sebagian candi-candi itu
menjadi tempat pemujaan kepada para Budisatwa dan tara (perantara).
Agama waktu itu adalah Hindu
dan Budha Tantri (mistik-magis), yang bertujuan untuk mendapat jasmani yang
intan atau jasmani sempurna.Hal itu sangat berlainan dengan candi-candi
asli di Yaoh Bumi yang beragama Budha Mahayana(ajaran budha yang sederhana).
Candi
Kalasan, didirikan pada 778 atas perintah Datuk Sriwijaya Sri Darma Tungga
(775-789 M), dilaksanakan oleh Rakai Penangkaran.
Candi Borobudur didirikan Datuk
Sriwijaya di Yaoh Bumi, yaitu Sri Samaratungga atau Srisama Ragna Wira
pada 825 M, bersama pembangunan candi Mendut.
Kerajaan Sriwijaya sudah jatuh ditimpa tangga, setelah
diserang bertubi-tubi oleh Raja Cola dari India, Raja Kertanegara dari
singosari, dan Kerajaan Majapahit dari Jawa Timur bersama itu pula menyerang
bajak laut dari China dan rekan rampok meraka dari pulau Sulu(Fhilipina
sekarang). Akhirnya meraka berhasil membumi hanguskan Kota Palembang
(1464)Semua pertahanan Sriwijaya dipinggir sungai Musi dan sungai Batang hari
diruntuhkan rata.
Sebagian pejabat Negara dan rakyat menyelamatkan diri ke pulau Jawa
dan Malaysia, Pelembang dikuasai oleh Majapahit, Demak dan mataram.Semasa
dibawah Majapahit, penduduk Palembang sudah beragama Islam. Raja Majapahit
Prabu Brawijaya V mengirim anaknya Ario Damar untuk menjadi dipertuan di
Palembang, Ario Damar baru mengetahui bahwa Palembang tidak tunduk seratus
persen kepada Majapahit, namun dia tidak tersinggung dan berupaya secara damai
membina hubungan baik.Waktu itu Palembang dikuasai oleh empat penguasa
yaitu salah satunya sultan Mughni. Ario Damar yang pandai mengambil hati
Sultan, karena pergaulannya Ario Damar masuk Islam dan mengganti namanya
maenjadi Ario abdillah atau Ariodillah dan, menikahi Putri Sultan Mughni
bernama Semadong Biduk. Setelah Sultan Mughni wafat, Ariodillah
menggantikan kedudukannya menjadi penguasa Palembang, Ariodillah mengasuh adik
tirinya Raden Fatah, anak ayahanda Prabu Brawijaya yang beristrikan dari Campa.
Pada tahun 1473, R.Fatah bersama putra kandung Ariodillah Raden Kusen kembali
ke jawa dan membangun sebuah desa Bintaro di Demak. Raden Fatah manjadi Sultan
Demak atas prakasa Sunan Ampel.
Patih Yunus (Patiunus) adalah putra Raden Fatah. Sultan Trenggono,
adik Patiunus dengan pasukannya menumbangkan Majapahit untuk Kesultanan Demak
Waktu itu Majapahit sudah dikuasai oleh Raja Kelling(Kelingga) Girinda Wardana
yang memakai gelar Brawijaya VI. Prabu Brawijaya sudah mengungsi karena adanya
pemberontakan. Raden Fatah memasukan Majapahit kedalam Demak dan dia bergelar
senopati Jimbun Abdurrahman penembahan Palembang Sayidin Panata Gama. Dengan
gelar "Penembahan Palembang", R.Fatah menganggap Palembang sangat
penting bagi Sultan Trenggono untuk melanjutkan Kesultanan Demak. Setelah
Ariodillah wafat (makam ,dimakam Pahlawan Palembang) pada 1528 Demak mengutus
Pangeran Sido Ing Lautan untuk menggantikan Ariodillah. Pada 1533 naik tahta
menjadi Sultan pertama setelah Sriwijaya.Pangeran Sido Inglautan wafat dan di
gantikan anaknya Gde Ing Suro yang datang dari Demak dengan 80 anggota
keluarganya pada 1545 Palembang waktu itu masih dibawah Kesultanan Demak.
Makam Raja di kawasan 2 Ilir
Kecamatan Ilir Timur II dikenal sebagai latar belakang Penyebaran agama islam
di di Sumatera Selatan (Palembang) yaitu makam Kiayi Gede Ing Suro. Dimakam ini
dimakamkan Kiayi Gede Ing Suro dia sebagai pendiri pondasi dalam penyebaran
agama islam dan memerintah pada Tahun 1545 Masehi.
Penyebaran yang di lakukan
Kiayi Gede Ing Suro di Sumsel(Palembang) bermula Palembang menjadi daerah
perebutan kekuasaan Demak, Raden Fatah menunjuk Sido Ing Lautan untuk
menggantikan Ariodillah sebagai wakil Kesultanan Demak di Palembang. Kemelut
Perebutan ini menyebabkan Para Priayi-Priayi dari Demak pindah ke Palembang
yang di pimpin oleh Kiayi Gede Ing Suro (anak dari Pangeran Sido Ing Lautan)
dan menetap serta wafat di Palembang, dia menyebarkan agama islam di Palembang.
Demak berhasil menaklukan
Mataram Karena prilaku Mataram Yang semena-mena dan awal Palembang yang
berdaulat di masa Pemerintahan Susuhunan
Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam Kiemas Endi, dia
memproklamasikan putus hubungan dengan Mataram pada 1659 dia juga dikenal
sebagai Pangeran Ario Kesuma Abdurrahim bergelar Sultan Abdurrahman Khalifatul
Mukminin Sayidil Imam KIemas Endi kemudian Sultan abdurrahman
Kiemas Endi Melepaskan diri dari pemerintahan Demak dan memproklamasikan kemerdekaan
Kesultanan Palembang Darussalam. Dia sebagai pelopor sekaligus penyebaran agama
islam di Palembang Darussalam ini pada tahun 1069-1118 H atau 1659-1706 M. Dan
Wilaya Pemerintahan dan penyebaran Agama islam waktu itu adalah Propinsi
Sumatra Selatan termasuk Bangka Belitung, jambi, Lampung, dan Bengkulu, serta
termasuk lingkungan Batanghari Sembilan.
Maaf panglima raja batu api pengawal Demang lebar daun atau putra raja sigentar alam? Sebab khusus makam dibukit Siguntang tertulis gelar pangeran raja bagi batu api bukan panglima seperti junjungan dan bagus karang
BalasHapus